Berita  

Contoh Kasus Audit BPK yang Berhasil Mengungkap Penyelewengan Dana Negara

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan – Audit BPK, singkatan dari Badan Pemeriksa Keuangan, merupakan pilar penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Melalui proses audit yang ketat, BPK berperan sebagai pengawas independen yang bertugas untuk memeriksa dan menilai efektivitas sistem pengelolaan keuangan negara, termasuk mendeteksi dan mencegah penyelewengan dana.

Audit BPK memiliki dampak signifikan dalam menjaga integritas dan akuntabilitas keuangan negara. Melalui contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan, kita dapat memahami bagaimana audit BPK berperan penting dalam melindungi kepentingan publik dan mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.

Audit BPK dan Peran Pentingnya: Contoh Kasus Audit BPK Yang Berhasil Mengungkap Penyelewengan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga negara yang memiliki peran vital dalam menjaga akuntabilitas keuangan negara. Melalui audit yang dilakukan secara independen dan profesional, BPK memastikan bahwa pengelolaan keuangan negara dilakukan secara transparan, akuntabel, dan efisien. Audit BPK menjadi penentu penting dalam upaya mencegah dan mendeteksi penyelewengan dana negara, sehingga menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap pengelolaan keuangan negara.

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan, seperti kasus pembangunan jalan tol, menunjukkan pentingnya peran audit dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara. Audit BPK terhadap proyek infrastruktur di Indonesia, seperti yang diulas pada artikel ini , bertujuan untuk memastikan bahwa proyek infrastruktur dijalankan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Melalui audit yang komprehensif, BPK diharapkan dapat mencegah dan mendeteksi berbagai bentuk penyelewengan yang mungkin terjadi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Peran BPK dalam Menjaga Akuntabilitas Keuangan Negara, Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan

Peran BPK dalam menjaga akuntabilitas keuangan negara sangatlah penting. BPK memiliki kewenangan untuk memeriksa dan menilai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, baik di tingkat pusat maupun daerah. Melalui audit yang komprehensif, BPK dapat:

  • Mencegah dan mendeteksi penyelewengan dana negara: Audit BPK berperan sebagai mekanisme pengawasan yang ketat, dengan tujuan untuk menemukan dan mencegah penyelewengan, korupsi, dan penyalahgunaan dana negara.
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas: Hasil audit BPK dapat diakses oleh publik, sehingga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.
  • Memperkuat tata kelola keuangan negara: Audit BPK membantu dalam mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan dalam sistem pengelolaan keuangan negara, sehingga dapat mendorong perbaikan dan peningkatan tata kelola keuangan.
  • Memberikan rekomendasi perbaikan: BPK tidak hanya menemukan penyelewengan, tetapi juga memberikan rekomendasi perbaikan kepada instansi yang diaudit agar pengelolaan keuangan menjadi lebih baik di masa depan.

Contoh Konkret Audit BPK dalam Mencegah dan Mendeteksi Penyelewengan

Salah satu contoh konkret bagaimana audit BPK dapat mencegah dan mendeteksi penyelewengan dana negara adalah kasus audit terhadap penggunaan dana bantuan sosial (bansos) pada masa pandemi COVID-19. Melalui audit yang dilakukan secara mendalam, BPK menemukan adanya penyelewengan dalam penyaluran bansos, seperti data penerima yang tidak valid, penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran, dan adanya penggelembungan nilai bantuan.

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan, seperti kasus korupsi di proyek pembangunan infrastruktur, menunjukkan pentingnya peran BPK dalam menjaga akuntabilitas keuangan negara. Salah satu tokoh yang berpengalaman dalam bidang audit dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua BPK adalah Mantan Wakil Ketua BPK , yang memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas audit dan transparansi pengelolaan keuangan negara.

Keberhasilan audit BPK dalam mengungkap penyelewengan menjadi bukti nyata komitmen lembaga ini dalam menjaga integritas dan akuntabilitas keuangan negara.

Temuan audit BPK ini kemudian ditindaklanjuti oleh pihak berwenang, sehingga dapat mencegah kerugian negara yang lebih besar dan menjerat para pelaku penyelewengan. Kasus ini menunjukkan bahwa audit BPK memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga integritas dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara, khususnya dalam kondisi darurat seperti pandemi.

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan menunjukkan pentingnya peran lembaga ini dalam menjaga akuntabilitas keuangan negara. Salah satu contohnya adalah kasus korupsi di perusahaan BUMN, yang berhasil diungkap melalui audit BPK. Audit BPK terhadap kinerja BUMN, seperti yang dijelaskan pada Pengawasan BPK terhadap kinerja BUMN , bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan negara dikelola dengan baik dan transparan.

Kasus-kasus penyelewengan yang berhasil diungkap oleh BPK ini membuktikan bahwa pengawasan yang ketat dan independen sangatlah penting untuk menjaga integritas dan tata kelola perusahaan BUMN.

Perbedaan Audit BPK dengan Audit Internal dan Audit Eksternal Lainnya

Audit BPK memiliki karakteristik yang berbeda dengan audit internal dan audit eksternal lainnya. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaannya:

Aspek Audit BPK Audit Internal Audit Eksternal Lainnya
Tujuan Menilai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara Meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional organisasi Memberikan opini independen tentang laporan keuangan
Lembaga Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Unit audit internal organisasi Firma akuntan publik independen
Wewenang Memeriksa semua instansi pemerintah dan badan hukum yang menggunakan keuangan negara Memeriksa kegiatan internal organisasi Memeriksa laporan keuangan organisasi sesuai perjanjian
Standar Audit Standar Audit Pemerintah Indonesia (SAP) Standar Audit Internal (SAI) Standar Audit Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan Audit Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporan Audit Internal Laporan Audit Independen

Kasus Audit BPK yang Berhasil Mengungkap Penyelewengan

Audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara. Melalui audit, BPK berperan penting dalam mengungkap penyelewengan dana negara yang dapat merugikan rakyat. Berikut ini adalah beberapa contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan dana negara:

Kasus Korupsi Dana Bansos di Kabupaten X

Pada tahun 2020, BPK melakukan audit terhadap pengelolaan dana bantuan sosial (bansos) di Kabupaten X. Hasil audit mengungkapkan adanya penyelewengan dana bansos yang dilakukan oleh oknum pejabat setempat. Penyelewengan ini meliputi penyaluran bansos kepada penerima fiktif, penggelembungan jumlah penerima, dan pemotongan dana bansos yang diterima oleh penerima.

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan dapat dilihat pada kasus korupsi dana bansos di Kementerian Sosial beberapa tahun lalu. Kasus ini berhasil diungkap berkat kerja keras dan profesionalitas para auditor BPK, termasuk sosok seperti Agus Joko Pramono , yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua BPK.

Keahlian dan integritas para auditor BPK dalam menjalankan tugasnya menjadi bukti nyata bahwa audit BPK memiliki peran penting dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara.

  • Metode yang digunakan oleh BPK dalam mengungkap penyelewengan ini meliputi pengecekan data penerima bansos, wawancara dengan penerima bansos, dan pencocokan data dengan data kependudukan.
  • Dampak yang ditimbulkan dari penyelewengan dana bansos ini adalah kerugian negara yang mencapai miliaran rupiah, serta ketidakadilan bagi masyarakat yang berhak menerima bansos.

“Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya audit BPK dalam mengungkap penyelewengan dana negara, khususnya dalam program sosial yang seharusnya menyentuh langsung masyarakat yang membutuhkan.”

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan menunjukkan betapa pentingnya peran BPK dalam menjaga integritas keuangan negara. Melalui audit yang independen dan profesional, BPK berperan penting dalam mencegah korupsi di sektor publik, seperti yang dijelaskan dalam artikel Peran BPK dalam mencegah korupsi di sektor publik.

Salah satu contohnya adalah kasus pengadaan alat kesehatan di sebuah rumah sakit pemerintah yang terindikasi adanya penyelewengan dana. Audit BPK berhasil mengungkap fakta dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan tata kelola keuangan, sehingga mencegah kerugian yang lebih besar bagi negara.

Kasus Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di Kementerian Y

Pada tahun 2021, BPK melakukan audit terhadap pengadaan barang dan jasa di Kementerian Y. Hasil audit mengungkapkan adanya pengadaan barang dan jasa fiktif yang dilakukan oleh oknum pejabat di kementerian tersebut. Penyelewengan ini meliputi pembuatan kontrak fiktif, penggelembungan harga barang dan jasa, dan pengadaan barang dan jasa yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan dapat kita lihat pada kasus korupsi di sebuah lembaga pemerintah. Audit yang dilakukan oleh BPK berhasil mengungkap adanya penyalahgunaan dana yang dilakukan oleh oknum pejabat. Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa audit BPK berperan penting dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara.

Salah satu tokoh yang berpengalaman dalam dunia audit BPK adalah Agus Joko Pramono , mantan Wakil Ketua BPK yang dikenal dengan integritas dan profesionalitasnya. Pengalaman dan dedikasi beliau dalam bidang audit telah berkontribusi besar dalam terciptanya tata kelola keuangan negara yang lebih baik.

Semoga kasus-kasus seperti ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk selalu menjaga integritas dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

  • Metode yang digunakan oleh BPK dalam mengungkap penyelewengan ini meliputi pengecekan dokumen kontrak, verifikasi ke lapangan, dan pencocokan data dengan data supplier.
  • Dampak yang ditimbulkan dari penyelewengan pengadaan barang dan jasa ini adalah kerugian negara yang mencapai puluhan miliar rupiah, serta penurunan kualitas layanan publik.

“Kasus ini menunjukkan bahwa audit BPK dapat mengungkap penyelewengan yang terjadi di berbagai sektor, termasuk pengadaan barang dan jasa yang merupakan salah satu pintu masuk korupsi.”

Salah satu contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan adalah kasus korupsi dana bantuan sosial di suatu daerah. BPK menemukan bukti kuat adanya penyalahgunaan dana yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. Setelah audit selesai, BPK menindaklanjuti temuan tersebut dengan memberikan rekomendasi kepada pihak terkait, seperti pemerintah daerah, untuk melakukan langkah-langkah perbaikan dan pemulihan kerugian negara.

Proses tindak lanjut BPK, yang dapat dipelajari lebih lanjut melalui artikel Bagaimana BPK menindaklanjuti temuan audit , bertujuan untuk memastikan efektivitas dan akuntabilitas penggunaan anggaran negara. Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa audit BPK tidak hanya sebatas menemukan penyelewengan, tetapi juga berperan aktif dalam mendorong perbaikan tata kelola keuangan negara.

Kasus Penyaluran Kredit Macet di Bank Z

Pada tahun 2022, BPK melakukan audit terhadap penyaluran kredit di Bank Z. Hasil audit mengungkapkan adanya penyaluran kredit macet yang dilakukan oleh oknum pejabat di bank tersebut. Penyelewengan ini meliputi penyaluran kredit kepada debitur fiktif, penyaluran kredit tanpa agunan, dan penggelembungan nilai kredit yang diberikan.

  • Metode yang digunakan oleh BPK dalam mengungkap penyelewengan ini meliputi pengecekan data debitur, verifikasi ke lapangan, dan pencocokan data dengan data aset.
  • Dampak yang ditimbulkan dari penyaluran kredit macet ini adalah kerugian bank yang mencapai ratusan miliar rupiah, serta risiko sistemik bagi stabilitas keuangan nasional.

“Kasus ini menunjukkan bahwa audit BPK tidak hanya berperan dalam menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, tetapi juga dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.”

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan dana pembangunan infrastruktur di suatu daerah menunjukkan pentingnya peran BPK dalam menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. BPK memiliki kewenangan untuk melakukan audit terhadap pengelolaan keuangan negara, termasuk memeriksa penggunaan dana publik, dan memastikan bahwa dana tersebut digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Bagaimana BPK memastikan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dilakukan melalui berbagai metode, seperti pemeriksaan dokumen, wawancara dengan pihak terkait, dan analisis data. Dalam kasus tersebut, BPK berhasil menemukan bukti penyelewengan dana, yang kemudian ditindaklanjuti dengan rekomendasi kepada pihak yang berwenang untuk dilakukan tindakan hukum.

Prosedur Audit BPK dalam Mengungkap Penyelewengan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memiliki peran penting dalam menjaga akuntabilitas keuangan negara. Melalui audit yang komprehensif, BPK bertugas untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan negara dilakukan secara transparan, efisien, dan efektif. Salah satu fokus utama BPK adalah mengungkap penyelewengan dana negara, yang dapat merugikan negara dan rakyat.

Prosedur Audit BPK dalam Mengungkap Penyelewengan

Prosedur audit yang dilakukan oleh BPK dalam mengungkap penyelewengan dana negara didasarkan pada Standar Profesional Audit (SPA) dan standar audit lainnya yang berlaku. Prosedur ini dirancang untuk memberikan keyakinan memadai atas kebenaran dan kewajaran informasi keuangan yang diaudit.

Tahapan Audit BPK

Proses audit BPK dalam mengungkap penyelewengan dana negara umumnya terdiri dari beberapa tahapan penting, yaitu:

  • Perencanaan Audit: Tahap ini melibatkan perumusan tujuan audit, penentuan ruang lingkup audit, dan identifikasi risiko penyelewengan. BPK akan mempelajari informasi terkait dengan entitas yang diaudit, seperti laporan keuangan, kebijakan dan prosedur, serta informasi lain yang relevan.
  • Pengumpulan Data: BPK akan mengumpulkan data yang diperlukan untuk menilai risiko penyelewengan dan untuk menguji kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan. Data dikumpulkan melalui berbagai metode, seperti pemeriksaan dokumen, wawancara dengan pihak terkait, observasi, dan prosedur analitis.
  • Analisis Data: Data yang terkumpul dianalisis untuk mengidentifikasi potensi penyelewengan dan untuk menilai signifikansi risiko penyelewengan. BPK akan menggunakan berbagai teknik analisis, seperti analisis rasio, analisis tren, dan analisis statistik.
  • Pemeriksaan Lebih Lanjut: Jika ditemukan indikasi penyelewengan, BPK akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan bukti yang cukup untuk mendukung kesimpulan audit. Pemeriksaan lebih lanjut dapat melibatkan pemeriksaan dokumen tambahan, wawancara lebih mendalam, dan bahkan pemeriksaan fisik aset.
  • Penyusunan Laporan: Hasil audit dirangkum dalam laporan audit yang berisi temuan, kesimpulan, dan rekomendasi. Laporan audit ini akan disampaikan kepada pihak yang diaudit dan kepada pihak terkait lainnya, seperti DPR dan Presiden.

Diagram Alir Proses Audit BPK

Berikut adalah diagram alir yang menggambarkan proses audit BPK dari awal hingga akhir:

Tahap Kegiatan
Perencanaan Audit – Menentukan tujuan audit
  • Menetapkan ruang lingkup audit
  • Mengidentifikasi risiko penyelewengan
Pengumpulan Data – Pemeriksaan dokumen
  • Wawancara dengan pihak terkait
  • Observasi
  • Prosedur analitis
Analisis Data – Analisis rasio
  • Analisis tren
  • Analisis statistik
Pemeriksaan Lebih Lanjut – Pemeriksaan dokumen tambahan
  • Wawancara lebih mendalam
  • Pemeriksaan fisik aset
Penyusunan Laporan – Merangkum temuan, kesimpulan, dan rekomendasi

Menyampaikan laporan kepada pihak yang diaudit dan pihak terkait lainnya

Dampak Audit BPK terhadap Transparansi dan Akuntabilitas

Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memiliki peran vital dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Audit BPK tidak hanya sekedar memeriksa laporan keuangan, tetapi juga mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Dampak positif audit BPK terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dapat dilihat dari berbagai aspek.

Meningkatkan Transparansi Pengelolaan Keuangan Negara

Audit BPK mendorong transparansi pengelolaan keuangan negara dengan memaksa lembaga negara untuk mempublikasikan laporan keuangan dan informasi terkait pengelolaan keuangannya. Informasi yang transparan memungkinkan publik untuk mengawasi penggunaan anggaran negara dan memastikan bahwa dana publik digunakan secara efektif dan efisien.

Audit BPK juga mendorong lembaga negara untuk meningkatkan kualitas dan akurasi pelaporan keuangan, sehingga informasi yang disampaikan kepada publik lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara

Audit BPK meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dengan mengidentifikasi penyimpangan dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Hasil audit BPK yang menunjukkan adanya penyimpangan dan ketidakpatuhan dapat mendorong lembaga negara untuk memperbaiki tata kelola dan meningkatkan akuntabilitasnya. Selain itu, audit BPK juga dapat mendorong lembaga negara untuk menerapkan sistem pengendalian internal yang lebih efektif untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan ketidakpatuhan di masa depan.

Contoh Kasus Audit BPK yang Berhasil Meningkatkan Akuntabilitas

Salah satu contoh konkret bagaimana audit BPK telah mendorong perbaikan tata kelola dan peningkatan akuntabilitas di lembaga negara adalah kasus audit BPK terhadap pengelolaan dana desa. Audit BPK menemukan sejumlah kasus penyimpangan penggunaan dana desa, seperti penyaluran dana yang tidak tepat sasaran, pengadaan barang dan jasa yang tidak sesuai prosedur, dan penyaluran dana yang tidak transparan.

Hasil audit BPK ini mendorong pemerintah untuk melakukan reformasi pengelolaan dana desa, dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana desa. Reformasi ini meliputi peningkatan kapasitas aparatur desa, penyederhanaan prosedur pengadaan barang dan jasa, dan penggunaan sistem informasi pengelolaan dana desa yang transparan dan mudah diakses oleh publik.

Statistik Kasus Penyelewengan yang Diungkap BPK

Tahun Jumlah Kasus Penyelewengan yang Diungkap
2020 1.250
2021 1.375
2022 1.500

Data ini menunjukkan bahwa BPK terus aktif dalam mengungkap kasus penyelewengan dalam pengelolaan keuangan negara. Jumlah kasus penyelewengan yang diungkap BPK menunjukkan bahwa BPK memiliki peran penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

Penutupan Akhir

Audit BPK merupakan salah satu instrumen penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan menunjukkan bahwa audit BPK memiliki peran strategis dalam melindungi kepentingan publik dan mendorong perbaikan tata kelola pemerintahan.

Keberhasilan BPK dalam mengungkap penyelewengan menjadi bukti nyata komitmen BPK dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas independen dan memperkuat kepercayaan publik terhadap pengelolaan keuangan negara.

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan dapat ditemukan di berbagai sektor, mulai dari pengelolaan dana desa hingga proyek infrastruktur. Audit yang dilakukan secara independen dan profesional mampu mengungkap ketidaksesuaian penggunaan anggaran dan membuka peluang untuk penegakan hukum. Salah satu sosok yang berpengalaman dalam dunia audit adalah Mantan Wakil Ketua BPK , yang memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara.

Melalui pengalaman dan keahliannya, beliau telah berperan penting dalam mengungkap berbagai kasus penyelewengan dana, sehingga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi auditor BPK dalam menjalankan tugasnya dengan integritas dan profesionalisme.

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan, seperti kasus korupsi dana bantuan sosial, menunjukkan pentingnya peran BPK dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi keuangan negara. Agus Joko Pramono, mantan Wakil Ketua BPK yang kini lolos tes asesmen calon pimpinan KPK, https://jabar.tribunnews.com/2024/09/12/sosok-agus-joko-pramono-doktor-unpad-dan-eks-wakil-ketua-bpk-yang-lulus-tes-asesmen-capim-kpk , merupakan salah satu sosok yang berpengalaman dalam mengungkap kasus penyelewengan dana negara.

Pengalamannya di BPK, diharapkan dapat bermanfaat dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di KPK. Kasus-kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan, seperti kasus korupsi dana bantuan sosial, menunjukkan bahwa audit BPK merupakan instrumen penting dalam menjaga tata kelola pemerintahan yang baik.

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan dapat kita lihat pada kasus korupsi dana desa di beberapa daerah. Hal ini menunjukkan pentingnya peran BPK dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Agus Joko Pramono, seorang Doktor Unpad dan eks Wakil Ketua BPK, baru-baru ini lulus tes asesmen Capim KPK.

https://jabar.tribunnews.com/2024/09/12/sosok-agus-joko-pramono-doktor-unpad-dan-eks-wakil-ketua-bpk-yang-lulus-tes-asesmen-capim-kpk Pengalamannya di BPK tentu menjadi modal berharga dalam memberantas korupsi. Dengan pengalamannya di BPK, diharapkan Agus Joko Pramono dapat berperan aktif dalam mengungkap kasus-kasus korupsi di Indonesia, termasuk di dalamnya kasus penyelewengan dana desa yang pernah diungkap oleh BPK.

Exit mobile version