Ini Strategi Ekonomi Terkini Presiden Prabowo di Tengah Ketidakpastian Global

Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan pembaruan tarif perdagangan pada Rabu (2 April 2025. Selain memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen untuk hampir semua barang impor yang masuk ke AS, Trump juga menerapkan Tarif Timbal Balik sebesar 32 persen pada beberapa negara, termasuk Indonesia. Presiden Prabowo Subianto, sebagai respons terhadap pergeseran global ini, telah lama mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk melindungi ketahanan ekonomi Indonesia. Menurut Noudhy Valdryno dari Kantor Komunikasi Presiden (KPC), Presiden Prabowo telah merancang kebijakan inti ini sejak awal administrasinya.

Strategi yang dirancang oleh Presiden Prabowo bertujuan untuk memungkinkan Indonesia terus tumbuh di tengah gangguan dalam ekonomi global. Salah satu langkah signifikan yang diambil Presiden Prabowo adalah memperluas jaringan perdagangan Indonesia dengan mendaftar untuk bergabung dengan BRICS, sebuah blok ekonomi yang berkontribusi 40 persen dari perdagangan global. Keanggotaan potensial Indonesia di BRICS akan memperkuat posisinya dalam perdagangan internasional dan meningkatkan perjanjian perdagangan multilateral yang sudah ada, seperti RCEP.

Selain itu, Presiden Prabowo juga fokus pada peningkatan nilai tambah ekspor Indonesia dengan memprioritaskan industri hulu. Contohnya adalah sektor nikel yang mengalami peningkatan ekspor dari 3,7 miliar dolar AS pada tahun 2014 menjadi 34,3 miliar dolar AS pada 2022 berkat kebijakan hulu yang dilaksanakan. Presiden Prabowo juga meluncurkan BPI Danantara untuk mempercepat proses hulu sumber daya alam strategis Indonesia.

Upaya lain yang dilakukan Presiden Prabowo adalah meningkatkan daya beli domestik dengan program seperti Program Makanan Bergizi Gratis dan pendirian Koperasi Desa Merah Putih. Semua inisiatif ini bertujuan untuk menguatkan ekonomi domestik Indonesia dan meningkatkan kestabilan ekonomi di tengah ketidakpastian global. Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo berada di arah yang tepat untuk mempertahankan statusnya sebagai negara ekonomi yang stabil dan optimis di Asia Tenggara dan lebih jauh.

Source link