Analisis Kontroversi Penghapusan Bonus Komisaris BUMN oleh Prabowo

Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, menegaskan komitmennya untuk melakukan reformasi dalam tata kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menghapus pemberian bonus atau tantiem kepada komisaris BUMN. Dalam Acara Apkasi Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Prabowo menyampaikan bahwa banyak aset dan potensi BUMN yang belum terkelola dengan baik. Melalui pengelolaan aset yang terkonsolidasi di Danantara, Indonesia kini memiliki kekuatan keuangan global yang mencolok.

Dengan total aset BUMN yang berhasil dihimpun di Danantara mencapai US$10 miliar, Prabowo menegaskan bahwa kekayaan Indonesia sungguh luar biasa. Namun, ia menyoroti pemberian tantiem atau bonus kepada komisaris BUMN yang dianggap tidak adil, terutama saat perusahaan mengalami kerugian. Prabowo menegaskan langkah penghapusan bonus bagi komisaris BUMN sebagai bagian dari reformasi besar dalam tata kelola BUMN.

Prabowo juga menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam pengelolaan perusahaan negara. Dia menjelaskan bahwa kebijakan ini tidak hanya untuk perbaikan internal, tetapi juga sebagai panggilan bagi generasi muda yang memiliki integritas dan semangat profesionalisme untuk turut serta dalam pengembangan BUMN ke depan.

Source link