Jakarta (ANTARA) – Keluarga Prabowo Subianto memiliki sejarah panjang yang penuh dengan pengaruh dan prestasi dalam politik serta ekonomi Indonesia.
Prabowo Subianto Djojohadikusumo, lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta, merupakan anak dari Soemitro Djojohadikusumo, seorang ekonom terkemuka yang pernah menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Soekarno dan Soeharto.
Soemitro merupakan salah satu sosok yang dikenal sebagai pembangunan ekonomi Indonesia. Ibunya, Dora Marie Sigar, berasal dari keluarga yang merupakan penjabat Belanda atau ambtenaar. Prabowo memiliki saudara kandung, yakni Biantiningsih, Hashim, dan Maryani.
Tahun 1951, sejak Prabowo lahir, Soemitro jarang berada di rumah. Sehingga istrinya lebih berperan mendidik anak-anaknya.
Karena tumbuh dalam keluarga didikan Belanda, Dora mendisiplinkan anak-anaknya dengan ketat. Salah satu contoh, semua etika dan tata krama Belanda berlaku di meja makan, seperti serbet harus dilipat di pangkuan dan tangan fokus untuk makan.
Pada tahun 1983, Prabowo menikah dengan Titiek Soeharto, putri dari Presiden Soeharto, yang mengukuhkan ikatan antara keluarga Djojohadikusumo dan keluarga Cendana, salah satu keluarga berpengaruh saat Orde Baru.
Pernikahan ini menambah dimensi politik dan kekuasaan dalam keluarga Prabowo. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai seorang putra, Ragowo Hediprasetyo, yang lebih dikenal dengan nama Didit Hediprasetyo.
Didit Hediprasetyo menempuh pendidikan di luar negeri dan meraih sukses dalam dunia desainer internasional. Ia menempuh studi di Parsons School of Design di New York dan Paris, yang merupakan salah satu sekolah mode paling bergengsi di dunia.
Sebagai desainer, Didit dikenal dengan karya-karyanya yang eksklusif dan telah memamerkan koleksinya di berbagai acara fashion bergengsi. Meski memilih jalur karier yang berbeda dari ayahnya, Didit tetap menunjukkan keterampilannya dalam bidang yang digelutinya sembari mencerminkan nilai-nilai yang diwarisi dari keluarganya.
Didit Hediprasetyo turut memperkaya warisan keluarga dengan prestasinya di dunia internasional, menunjukkan bahwa pengaruh keluarga ini melintasi berbagai bidang dan generasi.
Meski Prabowo dan Titiek sempat berpisah, hubungan mereka tetap baik. Titiek yang juga terjun ke dunia politik, sering terlihat mendukung Prabowo dalam berbagai kampanye politik.
Keharmonisan ini menunjukkan bahwa meskipun telah berpisah, ikatan keluarga tetap kuat demi kepentingan bersama, terutama dalam mendukung karier politik Prabowo.
Nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua mereka, terutama dedikasi terhadap negara dan pentingnya pendidikan, terus menjadi panduan bagi keluarga ini dalam setiap langkah yang mereka ambil.
Warisan keluarga ini tidak hanya terletak pada pencapaian individu, tetapi juga pada kontribusi mereka terhadap perkembangan Indonesia, demikian mengutip Ensiklopedia Sejarah Indonesia Kemendikbud dan sumber-sumber lain.
Baca juga: Infantino bertemu Prabowo di Paris, bahas kerja sama PSSI dan FIFA
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024