CSIS Responds Positively to Prabowo Subianto’s Cabinet: Ministries and Agencies Gain More Specialized Portfolios

CSIS Responds Positively to Prabowo Subianto’s Cabinet: Ministries and Agencies Gain More Specialized Portfolios

Jakarta – Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, memuji pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, mencatat bahwa pendirian kementerian khusus dan lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang terfokus pada masalah-masalah tertentu.

Dalam sebuah sesi pengarahan media CSIS yang berjudul “Menyikapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan di saluran YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyatakan optimisme tentang struktur kabinet tersebut.

“Ini adalah hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet yang besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih khusus untuk menangani bidang-bidang tertentu yang memerlukan perhatian,” jelas Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti kementerian yang diberi tugas khusus untuk mengawasi industri hilir Indonesia. Hal ini, katanya, menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam mendorong sektor pengolahan hilir.

“Ada juga sebuah lembaga yang fokus pada pengelolaan program Makanan Bergizi Gratis, yang diawasi secara khusus oleh Badan Gizi. Fokus semacam ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga mengutip urusan luar negeri, mencatat bahwa seorang wakil menteri ditunjuk untuk fokus khusus pada isu-isu terkait Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih terfokus pada isu-isu penting yang dianggap sangat penting,” pungkas Yose.

Selama pertemuan perdana Kabinet Merah Putih di Istana Presiden di Jakarta pada hari Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi kompleks Indonesia. Dia mendorong para menteri untuk proaktif menghilangkan hambatan dan ineffisiensi.

“Warga kami sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah terlihat membuat segala sesuatu menjadi lebih sulit daripada lebih mudah. Bahkan ada yang mengatakan, ‘jika bisa menyulitkan, mengapa membuatnya lebih mudah?’ Saya mengajak para menteri kami untuk berani dan tegas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat kami,” ujar Prabowo.

Source link