Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Muhamad Mardiono sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (21/10). Penunjukan Muhamad Mardiono ini menimbulkan pertanyaan mengingat PPP sendiri menjadi Partai oposisi pada saat Pilpres 2024 dan tidak lolos mengisi kursi parlemen di gedung DPR RI Senayan. Namun seiring dinamika politik pasca pilpres, PPP berpindah haluan menjadi mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebelum dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Mardiono dikenal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pria kelahiran Yogyakarta, 11 Juli 1957 ini merupakan seorang politisi ulung sekaligus pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor. Seperti yang diketahui bahwa Mardiono menjabat sebagai CEO dan pemilik beberapa perusahaan, antara lain PT Walle Jasa Pratama, PT Albantani Cipta Niaga, PT Bahari Caraka Sarana, PT Serang Asri Hotel, PT Cipta Niaga Internasional, serta PT Buana Centra Swakarsa (BCS). Selain itu, Ia juga memiliki PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Muámalah yang beroperasi di wilayah Cilegon, Serang, dan Tangerang. Tak hanya berkarir sebagai pengusaha, Mardiono juga aktif di dunia politik. Sebelum menjabat sebagai Plt Ketum PPP, dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP PPP dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Banten. Pada tahun 2017, PPP sempat mengusulkan agar Mardiono mencalonkan diri sebagai gubernur Banten, namun ia menolak tawaran tersebut. Mardiono juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada periode 2019-2022. Selain itu, ia juga memegang posisi penting di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di mana dirinya pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Provinsi Banten dari 2007 hingga 2017, serta sebagai Ketua Kadin Provinsi Banten bidang Industri dan Perdagangan pada periode 2002-2007. Peran sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Melihat pengalaman Mardiono sebagai pengusaha dan politikus dengan jam terbang yang terbilang tinggi, Presiden Prabowo memberikannya jabatan ini dengan harapan dapat membantu mewujudkan ketahanan sekaligus swasembada pangan di Indonesia. Ia memiliki tugas utama untuk melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, sinkronisasi, pengendalian program-program pemerintah, serta mewujudkan agenda pembangunan sesuai dengan sustainable development goals (SDG’s). Tak hanya itu, Mardiono juga mengemban tanggung jawab untuk mewujudkan Visi dan Misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran dalam mewujudkan kemandirian pangan dalam kurun waktu empat tahun. Terdapat beberapa pekerjaan rumah yang menanti dirinya, yaitu meningkatkan produksi bahan baku pangan dalam negeri, dengan tujuan menekan kuantitas impor, sembari memastikan distribusi secara merata ke seluruh wilayah Indonesia. Kemudian, Mardiono juga perlu memastikan upaya diversifikasi pangan berjalan dengan baik, hal ini bertujuan agar masyarakat Indonesia tidak hanya bergantung pada beras sebagai bahan pangan utama. Tugas-tugas tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, namun juga mewujudkan pencapaian target SDG’s yang lebih luas ke depannya. Pewarta: Raihan Fadilah Editor: Suryanto Copyright © ANTARA 2024
Dari Oposisi Hingga Dipercaya Menangani Ketahanan Pangan: Kisah Muhamad Mardiono
Read Also
Recommendation for You
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan anggota untuk periode 2022-2027. Dalam susunan ini, KPU…
Jakarta (ANTARA) – Sebagai lembaga yang berdiri kokoh dalam perjalanan demokrasi Indonesia, Komisi Pemilihan Umum…
Presiden Prabowo memulai era kepemimpinannya dengan membentuk lembaga pemerintahan baru yang bertugas khusus mengatasi masalah…
Jakarta (ANTARA) – Budiman Sudjamiko, seorang aktivis sekaligus politisi yang sudah tak asing lagi di…
Jakarta (ANTARA) – Bawaslu merupakan lembaga negara yang berperan penting saat pemilihan umum untuk pengawasan…