Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mendesak dunia untuk menghentikan agresi Israel dan membuka akses bantuan kepada rakyat Palestina.
Ia juga mengecam keras tindakan agresi dan kekerasan Israel di Gaza, Palestina, yang dianggapnya sebagai kejahatan kemanusiaan dengan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak. Menurutnya, sesuai dengan amanat konstitusi bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa maka penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi.
“Ini adalah sikap dan konsistensi Indonesia dalam mendorong keadilan dan kemanusiaan. Ketegasan Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri yang mengutuk dan menyatakan aksi Israel adalah kejahatan tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional harus didukung dan menjadi sikap kolektif di PBB,” ujar Syarief dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada Selasa.
“Atas nama nurani dan akal sehat, kejahatan Israel telah melewati batas sampai sejauh-jauhnya. Melakukan serangan udara, laut, dan darat di wilayah yang telah terkepung sejak lama, yang tidak ubahnya seperti penjara terbuka, adalah bentuk dari genosida. Dewan Keamanan PBB semestinya punya surplus alasan untuk menyatakan agresi Israel ini mesti dilawan dan dihentikan. Dunia harus tegas menyatakan keberpihakan-nya pada rakyat Palestina,” tutur Syarief.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia terus mendorong agar lebih banyak truk bantuan kemanusiaan yang dapat masuk ke Gaza untuk meringankan kondisi krisis di wilayah kantong Palestina itu.
“Kita sekarang sedang bekerja agar lebih banyak truk (bantuan kemanusiaan) yang dapat masuk ke Gaza karena situasi sekarang sangat buruk,” kata Menlu Retno saat ditemui usai menghadiri acara Forum Media ASEAN di Jakarta, Selasa.
“Tidak hanya memberikan bantuan kemanusiaan, tetapi juga memastikan bahwa nantinya bantuan itu dapat segera mencapai Gaza. Ini adalah PR besar yang terus sedang diupayakan oleh negara-negara di dunia karena sejauh ini truk yang diperbolehkan masuk maksimal 20 dalam sehari, itu pun melalui pemeriksaan ketat oleh pihak Israel,” ujar Retno.
“Kalau kita melihat situasi kemanusiaan yang begitu parah dan menyedihkan, dan bantuan kemanusiaan yang sudah mulai masuk yang hanya 20 truk sehari itu, menurut PBB, seperti a drop in the ocean (setetes air di lautan),” lanjutnya.
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2023