Tim Nasional Anies-Muhaimin (AMIN) merencanakan delapan program konkret untuk mendukung kemerdekaan pers dan pertumbuhan ekosistem media di Indonesia. Dewan Pakar Timnas AMIN, Fahrus Zaman Fadhly, mengatakan bahwa program tersebut akan mencakup, antara lain, penyusunan ulang aturan-aturan yang menghambat kebebasan pers dan sipil, serta fasilitasi pertumbuhan ekosistem industri pers nasional yang mampu bersaing dengan media asing berbasis teknologi. Selain itu, AMIN juga berkomitmen untuk menindak tegas kasus intimidasi dan kekerasan terhadap insan pers, serta mendukung regulasi terkait kompensasi yang adil demi ekosistem pers yang sehat.
Selain itu, AMIN juga berkomitmen untuk menjamin akses pers terhadap data, informasi, dan dokumen publik, serta memberikan kebebasan berserikat bagi seluruh insan pers. Mereka juga bertujuan menempatkan pers sebagai mitra strategis pemerintah dan mengedukasi publik serta mengawal demokrasi. AMIN juga memelopori keterbukaan pemerintah terhadap kritik pers, dimulai dari pemerintahan tingkat tertinggi.
Pasangan Anies-Muhaimin memiliki visi, misi, dan program kerja dengan tema besar “Indonesia adil makmur untuk semua”. Mereka menargetkan indeks kemerdekaan pers berada pada kisaran 70-72 poin hingga tahun 2029, dengan indeks memuaskan berada pada angka 70-85 poin.
Selain itu, mereka juga menargetkan peningkatan indeks demokrasi Indonesia hingga tahun 2029. Dewan Pers telah mengajak tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk mendeklarasikan komitmen pada kemerdekaan pers di Indonesia.
Deklarasi tersebut akan disampaikan pada 7 Februari 2024 di Hall Dewan Pers Jakarta, setelah debat capres-cawapres yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berakhir pada 4 Februari 2024. Menurut Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, deklarasi kemerdekaan pers bukanlah debat capres-cawapres, namun masyarakat pers berharap ketiga capres-cawapres dapat hadir dalam deklarasi untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap kemerdekaan pers.