Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Fathan Subchi optimistis Pasangan Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) bisa meraih suara hingga 40-an persen di Provinsi Jawa Tengah pada Pilpres 2024.
“Target suara sebanyak itu, karena pada Pemilu Gubernur Jateng sebelumnya yang tidak diperhitungkan ternyata juga bisa meraup suara cukup banyak, sehingga kami optimistis bisa mendulang suara dukungan hingga 40-an persen,” ujarnya ditemui di sela-sela menghadiri acara bedah buku Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia karya As SDM Polri Irjen. Pol. Dedi Prasetyo dan anggota Kompolnas Mohammad Dawam di Kudus, Sabtu.
Strategi yang digunakan, kata dia, dengan langkah masif, ketekunan silaturahmi dan mesin partai yang baik.
Langkah-langkah strategis masif, kata dia, akan terus dilakukan dengan pendekatan kepada pengelola pondok pesantren, guru, dan imam masjid maupun musala.
Ia mengakui bahwa Jateng memang basis merah, tetapi pihaknya akan berupaya melakukan beberapa penetrasi di Jateng, sehingga optimistis AMIN bisa memikat ulama dan tokoh masyarakat.
“Dengan jargon perubahan, saya kira saat ini masyarakat menginginkan suatu sistem yang baik sehingga pemerintahan bisa bekerja dengan baik. Kita menawarkan beberapa ide-ide besar tentang perubahan, perbaikan, sembako murah, pendidikan yang murah, dan pembukaan lapangan kerja, sehingga saya yakin bisa memobilisasi orang untuk mendukung dan memilih AMIN,” ujarnya.
Terkait dengan pemilih yang masih belum menentukan sikap atau suara mengambang, kata dia, tim AMIN juga tengah menyiapkan langkah-langkah khusus untuk para generasi milenial dan gen Z, karena Anies dan Cak Imin merupakan tokoh muda, dan tokoh-tokoh kampus, tokoh-tokoh pembaharuan, dan aktivis-aktivis yang pada masanya sangat perhatian pada isu-isu demokrasi.
“Saya optimistis dunia kampus akan ke sana larinya,” ujarnya.
Pasangan Anies-Muhaimin maju sebagai calon presiden dan wakil presiden dengan nomor urut 1. Sedangkan parpol pengusungnya, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrasi (Nasdem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.