Berita  

Gerakan Rayat Meluncurkan “Kentongan Perubahan” untuk Pasangan AMIN

Gerakan Rayat Meluncurkan “Kentongan Perubahan” untuk Pasangan AMIN

Kentongan adalah wujud kekuatan rakyat, keberanian, dan perjuangan menghadirkan Indonesia yang adil dan makmur bagi semua, AMIN. Jakarta (ANTARA) – Sekelompok masyarakat yang peduli dengan keadilan, perubahan, dan perjuangan rakyat bergabung dalam gerakan rakyat meluncurkan simbol “Kentongan Perubahan” untuk pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta, Jumat. “Kami memperkenalkan satu simbol, yakni kentongan perubahan,” kata Koordinator Badan Pekerja (Baja) AMIN Sudirman Said. Sudirman Said menjelaskan bahwa gerakan itu sebagai bentuk kepedulian atas kondisi saat ini, yang cukup memprihatinkan terkait dengan agenda reformasi dan ancaman demokrasi. Kepedulian itu, kata dia, diwujudkan melalui sebuah simbol kentongan bambu. Peluncuran simbol itu, lanjut dia, bermakna untuk menggugah kesadaran warga bahwa keadaan sedang tidak baik-baik saja. Pendukung Anies-Muhaimin ingin mengajak, mengundang, dan mendorong perubahan melalui Pemilu 2024. “Kami ingin menyatakan, mengingatkan, membangunkan, mengundang, sekaligus menyatukan warga untuk menyongsong perubahan itu,” ujarnya. Peluncuran ditandai dengan membunyikan kentongan bambu secara bersama-sama oleh Koordinator Badan Pekerja (Baja) AMIN Sudirman Said, pegiat seni Embi C. Noor, dan para pimpinan sukarelawan Anies-Muhaimin. Peluncuran gerakan rakyat itu bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November. Menurut Sudirman, para pahlawan identik dengan patriotisme, dengan kerelaan berkorban bagi orang banyak. Sementara itu, sukarelawan yang hadir merupakan orang-orang yang mau berkorban dengan sumber dayanya sendiri, menghimpun kolega, dan berkumpul dalam satu gerakan rakyat. “Bagi saya merupakan bentuk kepahlawanan yang baru,” ujarnya. Sudirman berpendapat bahwa patriotisme yang baru adalah mengembalikan demokrasi menjadi lebih sehat, membangun penegakan hukum, dan mendorong keadilan. Selain itu, politik harus menjadi ladang pengabdian, tempat pejuang-pejuang, patriot-patriot baru bekerja untuk melahirkan pekerjaan. Ia berharap agar gerakan rakyat kentongan perubahan atau Kentongan 57 dapat membangun rasa bersatu dan berani dalam solidaritas perjuangan. Di samping itu, dia berharap agar melalui kentongan dapat mempertebal rasa kebangsaan dan identitas budaya sekaligus kepedulian. Angka 57, menurut dia, memiliki arti target perolehan suara pasangan calon presiden/wakil presiden dari Koalisi Perubahan ini sebesar 57 persen untuk menjadi pemenang dalam Pilpres 2024. “Kentongan adalah wujud kekuatan rakyat, keberanian, dan perjuangan menghadirkan Indonesia yang adil dan makmur bagi semua, AMIN,” harapnya. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md., dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. KPU telah menetapkan masa kampanye pemilu mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.